Langsung ke konten utama

Profile Penulis

  

Alindiana Nur Erawati, saya mahasiswa semester 7 yang berkuliah di Poltekkes Kemenkes Semarang jurusan Kesehatan Gigi. Memiliki impian ingin membantu dan bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama dalam hal menerapkan ilmu yang didapatkan selama ini seperti ilmu mengenai kesehatan gigi dan mulut dan masih banyak lagi. Meskipun begitu, masih banyak hal yang perlu dipelajari dan digali untuk menambah wawasan lebih luas. Terkadang suka mengeluh karena kecapekan, tetapi tidak menyesal karena capek yang didapatkan juga membuahkan hasil yang lebih baik.

Saya memiliki beberapa hobi yang biasa dilakukan di waktu luang. Pertama, saya suka membaca buku. Ada beberapa tumpukan buku yang belum sempat aku baca tetapi aku sudah membeli buku baru. Terakhir kali aku membaca buku milik Alicia Lidwina judulnya "Polaris Musim Dingin". Buku itu sangat bagus karena terdapat banyak sekali afirmasi positif yang dikemas dalam novel. Dan saat ini aku sedang jalan membaca 2 buku, yaitu novel romcom biasa judulnya Alita @ Heart dan buku milik Haruki Murakami yang berjudul "Norwegian Wood".

Saya juga suka menonton film, genre apapun itu tetapi yang paling saya suka adalah genre Thriller dan Mysterious. Mendengarkan lagu juga menjadi salah satu kesenanganku yang paling aku lakukan di waktu luang. Aku suka Taylor Swift, Bruno Major, The Rose, Jannabi, dan masih banyak lagi. Selain itu, aku juga suka traveling dan kulineran apalagi saat liburan bersama keluarga. Tempat liburan yang sering ku kunjungi adalah pantai. Saat hari libur terkadang saya juga pergi bersama teman-teman untuk sekedar main dan kulineran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Puskesmas Karanganyar

Puskesmas Karanganyar terletak di bagian barat Kota Semarang. Luas wilayah kerja Puskesmas kurang lebih 19,04 km2 , yang terdiri dari 4 kelurahan binaan, yaitu Kelurahan Randugarut, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Tugurejo, dan Kelurahan Jerakah. Pusat kesehatan masyarakat ini beralamat di Jalan Tirto No. 29E, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Visi Mendukung Visi Walikota dan Wakil Walikota Semarang yaitu Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat berlandaskan Pancasila dalam bingkai NKRI yang berBhinneka Tunggal Ika   Misi Mendukung misi pertama wali kota dan wakil wali kota Semarang, yaitu: meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang unggul dan produktif untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial. Moto Moto Puskesmas Karanganyar “MELATI (Melayani Sepenuh Hati)” Tata nilai Puskesmas Karanganyar JOSS (kerja sama, orientasi pelayanan, disiplin dan inisiatif)   Ketenagaan Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga

Benarkah Dot Dapat Memengaruhi Kesehatan Gigi Anak?

Penggunaan dot dalam pertumbuhan anak tidak dapat dihindari karena selain anak membutuhkan susu formula untuk pertumbuhan, terkadang Ibu juga memberikan dot untuk menenangkan sang anak. Dalam Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang digariskan WHO sejak 1981, disebutkan pada langkah ke-9: jangan memberikan botol dot/empeng kepada bayi yang sedang menyusu. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut bingung puting. Lalu Benarkah Dot Dapat Memengaruhi Kesehatan Gigi Anak? Kenyataannya bukan dot yang memengaruhi kesehatan gigi anak, melainkan berapa lama penggunaan dot pada mulut anak. Jika orang tua membiarkan anak minum susu dengan dot semalaman hingga pagi hari, itulah yang berbahaya. Karena kandungan susu penuh gula yang terus dibiarkan bertemu dengan gigi bisa menyebabkan kerusakan pada gigi yang biasa disebut rampan karies atau gigi gigis. Gigi gigis biasa kita temukan pada anak saat masa pertumbuhan gigi baru atau erupsi gigi. Gigi gigis atau rampan karies dapat mengha

Apakah Gigi Berlubang Dapat Menyebabkan Stunting?

STUNTING Status gizi pendek (Stunting) adalah kondisi ketika tinggi badan seseorang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan orang lain. Hal ini disebabkan oleh salah satu keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan zat gizi yang kronis. Kekurangan gizi tersebut terjadi sejak anak didalam kandungan ibunya dan di awal-awal kelahiran, akan tetapi gejala ini mulai tampak pada saat anak berusia 2 tahun. Stunting pada usia dini dapat menaikkan angka kematian bayi dan anak, penderita menjadi mudah sakit dan memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa. Dampak stunting dalam jangka panjang berpengaruh pada perkembangan kognitif, kemampuan belajar hingga produktifitasnya di masa dewasa. Stunting menimbulkan penurunan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit. Kecenderungan penyakit kardiovaskular, diabetes, tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan obesitas meningkat ketika anak stunting beranjak dewasa. PENYEBAB STUNTING Menurut UNICEF Framework terdapat 3 faktor utama